Minggu, 03 Maret 2013

Harley Fatboy, Si Jadul Bertabur Emas

KompasOtomotif – Sebagai seorang modifikator, Tedja Widjaja tak hanya menjual omong. Ia punya bukti sepeda motor milik sendiri. Salah satu yang paling dibanggakan adalah Harley-Davidson Fatboy 1992. Kini sepeda motor chopper klasik era 1960-an bertabur emas di sekujur tubuhnya.

”Aliran klasik enak dipandang selamnya dan tidak lekang oleh waktu. Lapisan emas mendukung tema itu. Artinya keabadian,” cerita Tedja.

Untuk mengubah bodi Fatboy yang bongsor, Tedja harus bekerja keras. Rangka dipotong-sambung untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Target menjadi sepeda motor ini bersuspensi kokoh. Tedja memasangkannya dengan pelek 21 inci dan ban 140/60 di depan, 18 inci plus ban 160/70 di belakang.

Pelek yang dipasang bukan sembarangan. Pria murah senyum ini memesannya khusus dari AS dengan jeruji berlapis emas 18 karat. Sebagai pelengkap kaki-kaki, suspensi depan dipasangi springer buatan Paugcho dengan menambah sudut kemiringan (rake) 3 derajat dari versi standar. Kedua roda diberi dipasang rem cakram tunggal, di tengahnya dilapisi emas 18 karat.

Aksesori Jadul
Penampilan "zaman baheula" makin lengkap dengan aksesori lampu depan khusus dan setang retro buatan sendiri. Pegangan tangan, diadopsi dari LA Chopper. Sedangkan tangki bahan bakar diambil dari produk Paugcho dengan kapasitas 8-10 liter bensin.

Untuk memperkuat nuansa jadul, Tedja memasang jok tunggal buatan La Rosa dengan per model peniti. ”Model peniti jarang dipakai! Padahal populer pada sepeda kayuh zaman dulu,” sambarnya.

Selebihnya, aksesoris berbicara. Pegangan tangan buatan LA Chopper, pijakan kaki Cross Bone, hand lever set (tuas kopling, rem tangan, tempat minyak rem) buatan Arlen Ness Retro. Dua saluran gas buang berujung pada knalpot kustom dengan model sirip ikan (pipih di ujung) untuk menguatkan kesan retro. Blok mesin dicat dengan metode powder coat hitam dof.

Emas Rp 300 Juta!
Paling bikin gemas, emas di sekujur tubuh sepeda motor ini. Hampir semua bagian dilapisi kertas emas 22 karat. Pemasangan dengan menempelkan sesuai dengan pola yang diinginkan, lalu dilapis dengan pernis.

Saking banyaknya, Tedja lupa, berapa lembar kertas emas yang dihabiskan untuk membuat sepeda motor ini menjadi onggokan berharga. ”Pastinya sudah mencapai Rp 300 jutaan, termasuk mendatangkan pelek berlapis emas dari AS,” jelasnya.

Karena itulah, Tedja menjuluki tunggangannya ini ”Gold Digger” alias si Penggali Emas!



View the original article here



Peliculas Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar